BREAKING NEWS

AHLUL BAIT NABI SAW: KESAKSIAN-KESAKSIAN AHLUS SUNNAH, SMS +6281809556588

Minggu, 07 Mei 2017

Sekilas Mengenai Contoh Lain


Oleh: Syeikh Muhammad Mar’i al-Amin al-Antaki (Ulama dan mufti Suriah)

Contoh Lain

Terdapat penghapusan besar-besaran secara sengaja akan keutamaan-keutamaan Ali dan Ahlul Baitnya dari kitab-kitab sejarah. Ini Ibnu Hisyam yang menukil Sirah Ibnu Ishak berkata di dalam mukaddimah kitabnya, "Di dalam kitab ini ditinggalkan sebagian yang disebutkan oleh Ibnu Ishak... dan begitu juga hal-hal yang buruk untuk dikatakan, dan beberapa hal yang tidak baik orang menyebutkannya... "

Dia mengatakan kata-kata ini sebagai pengantar untuk menyembunyikan kebenaran. Di antara hal-hal yang tidak baik orang menyebutkannya adalah ajakan Rasulullah saw kepada Abu Thalib manakala Allah SWT memerintahkannya, "Dan berilah peringatan kepada keluargamu yang terdekat. " Thabari telah menyebutkannya beserta sanadnya. Dia mengatakan Rasulullah saw telah bersabda, "Wahai putra-putra Abdul Muththalib! Demi Allah tidak ada seorang pun pemuda bangsa Arab yang telah membawa untuk kaumnya sesuatu yang lebih berharga dan lebih utama dari apa yang aku bawa untuk kalian. Aku datang membawa kebaikan dunia dan akhirat. Dan Allah telah memerintahkan aku untuk menyeru kalian agar menerimanya. Maka siapakah di antara kalian yang bersedia memberikan dukungan bagiku dalam urusan ini; dan sebagai imbalannya, ia akan menjadi saudaraku, washiku, serta menjadi khalifah (pengganti)ku di antara kalian?"

Semua yang hadir diam seribu bahasa, kecuali Ali yang termuda di antara mereka; ia berdiri dan berkata dengan lantangnya, "Aku – wahai Nabi Allah – yang akan menjadi pembantumu!" Kemudian Rasulullah saw berkata, "Inilah saudaraku, washiku dan khalifahku di antara kalian! Dengar kata-katanya, dan taatlah kepadanya!" Maka bangkitlah mereka sambil tertawa dan berkata kepada Abu Thalib, "Lihatlah betapa dia telah memerintahkan Anda agar mendengarkan kata-kata anak Anda dan taat kepadanya."[107]

Apakah riwayat ini termasuk sesuatu yang buruk untuk dikatakan?!

Jangan membuat Anda heran Thabari menyebutkan kisah ini, karena dengan segera dia mencabut kembali perkataannya itu. Dia meriwayatkan kisah ini di dalam kitab tafsirnya dengan disertai penyimpangan. Dia mengatakan, "Rasulullah saw bersabda, 'Maka siapakah di antara kalian yang bersedia memberikan dukungan bagiku; dan sebagai imbalannya, ia akan menjadi saudaraku... dan seterusnya dan seterusnya.'" Kemudian Thabari melanjutkan, "Kemudian Rasulullah saw berkata, 'Sesungguhnya inilah saudaraku... dan seterusnya dan seterusnya, maka dengarkan kata-katanya, dan taatlah kepadanya.'[108]

Apa yang dimaksud dengan kata-kata "dan seterusnya dan seterusnya" yang dikatakan oleh Thabari?!

Adapun Ibnu Katsir, manakala menyebutkan kisah ini di dalam kitab tarikhnya, merasa kagum dengan apa yang telah dilakukan oleh Thabari di dalam kitab tafsirnya, maka dengan tanpa rasa malu dan dengan tanpa berpegang kepada kejujuran intelektual dia pun mengikuti langkah yang telah dilakukan oleh Thabari. Dia ikut mengatakan, "dan seterusnya dan seterusnya."[109]

Perhatikanlah peristiwa ini, yang berbicara tentang salah satu keutamaan Amirul Mukminin dan lebih berhaknya dia atas kekhalifahan; dan juga perhatikanlah apa yang telah dilakukan oleh para sejarahwan terhadap peristiwa ini. Ibnu Hisyam tidak bisa menggunakan siasat terhadapnya, dia menghapuskannya sama sekali. Adapun Thabari, dan kemudian diikuti oleh Ibnu Katsir, mereka berdua menyelewengkan dan mengaburkan maknanya. Maka perhatikanlah!

Berikut ini kami ketengahkan contoh lain dari penyelewengan yang dilakukan oleh para sejarahwan terhadap kebenaran. Mereka tidak hanya menyembunyikan keutamaan-keutmaan Ali dan Ahlul Baitnya, melainkan sebagai lawannya mereka juga menyembunyikan segala sesuatu yang mencemarkan nama sahabat, terlebih lagi para khalifah. Berikut ini sebuah kisah yang merupakan gabungan di antara dua sisi, yaitu sisi menyembunyikan keutamaan-keutamaan Ali dan sisi menyembunyikan keburukan-keburukan para khalifah.

Para sejarahwan, terutama Thabari menyembunyikan surat menyurat yang terjadi di antara Muhammad bin Abu Bakar —salah seorang pengikut Ali— dengan Muawiyah bin Abu Sufyan. Karena di dalam surat-surat tersebut terdapat pembuktian akan kedudukan Imam Ali sebagai washi Rasulullah saw, dan sekaligus menyingkap keadaan para khalifah yang sebenarnya. Setelah menyebutkan sanad kedua surat tersebut Thabari memberikan alasan bahwa di dalam kedua surat tersebut terdapat sesuatu yang masyarakat umum tidak tahan untuk mendengarnya. Kemudian setelah itu datang Ibnu Atsir, dan dia pun melakukan sebagaiman yang telah dilakukan oleh Thabari. Selanjut-nya, Ibnu Katsir mengikuti jalan yang telah mereka tempuh. Dia hanya memberi isyarat kepada surat Muhammad bin Abu Bakar, namun sama sekali membuang surat tersebut dari penulisan. Ibnu Katsir mengatakan, "Di dalamnya terdapat kata-kata kasar." Apa yang telah dilakukan oleh para sejarahwan yang tiga itu adalah seburuk-buruknya bentuk penyembunyian kebenaran. Ini semua membuktikan dengan amat jelas akan ketidak-objektifan mereka.

Apa yang mereka maksud dengan perkataan "masyarakat umum tidak tahan untuk mendengarkan isi keduanya"?

Apakah karena masyarakat umum tidak akan meyakini para khalifah lagi setelah mendengar isi kedua surat tersebut?

Berikut ini surat Muhammad bin Abu Bakar yang ditujukan kepada Muawiyah bin Abu Sufyan, sebagaimana yang dinukil di dalam kitab Muruj adz-Dzahab, karya al-Mas'udi:

Dari Muhammad bin Abu Bakar kepada si tersesat Muawiyah bin Shakhr.

Salam kepada penyerah diri dan yang taat kepada Allah!

Amma ba'du, sesungguhnya Allah SWT, dengan keagungan dan kekuasaan-Nya, menciptakan makhluk-Nya tanpa main-main. Tiada celah kelemahan dalam kekuasaan-Nya. Tiada berhajat Dia terhadap hamba-Nya. ia menciptakan mereka untuk mengabdi kepada-Nya.

Dia menjadikan orang yang tersesat atau orang yang lurus, orang yang malang dan orang yang beruntung.

Kemudian, dari antara mereka, Dia Yang Mahatahu memilih dan mengkhususkan Muhammad saw dengan pengetahuan-Nya. Dia jugalah yang memilih Muhammad saw berdasarkan ilmu-Nya sendiri untuk menyampaikan risalah-Nya dan mengemban wahyu-Nya. Dia mengutusnya sebagai rasul dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan.

Dan orang pertama yang menjawab dan mewakilinya, mentaatinya, mengimaninya, membenarkannya, menyerahkan diri kepada Allah dan menerima Islam sebagai agamanya —adalah saudaranya dan misannya Ali bin Abi Thalib— yang membenarkan yang ghaib. Ali mengutamakannya dari semua kesayangannya, menjaganya pada setiap ketakutan, membantunya dengan dirinya sendiri pada saat-saat mengerikan, memerangi perangnya, berdamai demi perdamaiannya, melindungi Rasulullah dengan jiwa raganya siang maupun malam, menemaninya pada saat-saat yang menggetarkan, kelaparan serta dihinakan. Jelas tiada yang setara dengannya dalam berjihad, tiada yang dapat menandinginya di antara para pengikut dan tiada yang mendekatinya dalam amal perbuatannya.

Dan saya heran melihat engkau hendak menandinginya! Engkau adalah engkau! Sejak awal Ali unggul dalam setiap kebajikan, paling tulus dalam niat, keturunannya paling bagus, istrinya adalah wanita utama, dan pamannya (Ja'far) syahid di perang Mu'tah. Dan seorang pamannya lagi (Hamzah) adalah penghulu para syuhada perang Uhud, ayahnya adalah penyokong Rasulullah saw dan istrinya

Dan engkau adalah orang yang terlaknat, anak orang terkutuk. Tiada hentinya engkau dan ayahmu menghalangi jalan Rasulullah saw. Kamu berdua berjihad untuk memadamkan nur Ilahi, dan kamu berdua melakukannya dengan menghasud dan menghimpun manusia, menggunakan kekayaan, dan mempertengkarkan berbagai suku. Dalam keadaan demikian ayahmu mati. Dan engkau melanjutkan perbuatannya seperti itu pula.

Dan saksi-saksi perbuatan engkau adalah orang-orang yang meminta-minta perlindungan engkau, yaitu dari kelompok musuh Rasulullah yang memberontak, kelompok pemimpin-pemimpin yang munafik dan pemecah belah dalam melawan Rasulullah saw.

Sebaliknya sebagai saksi bagi Ali dengan keutamaannya yang terang dan keterdahuluannya (dalam Islam) adalah penolong-penolongnya yang keutamaan mereka telah disebutkan di dalam Al-Qur'an, yaitu kaum Muhajirin dan Anshar. Dan mereka itu merupakan pasukan yang berada di sekitarnya dengan pedang-pedang mereka dan siap menumpahkan darah mereka untuknya. Mereka melihat keutamaan pada dirinya yang patut ditaati, dan malapetaka bila mengingkarinya.

Maka mengapa, hai ahli neraka, engkau menyamakan dirimu dengan Ali, sedang dia adalah pewaris dan pelaksana wasiat Rasulullah saw, ayah anak-anak Rasulullah saw, pengikut pertama, dan yang terakhir menyaksikan Rasulullah saw, teman berbincang, penyimpan rahasia dan serikat Rasulullah saw dalam urusannya. Rasulullah saw memberitahukan pekerjaan beliau kepadanya, sedang engkau adalah musuh dan anak dari musuh beliau.

Tiada peduli keuntungan apa pun yang engkau peroleh dari kefasikanmu di dunia ini dan bahkan Ibnu al-'Ash menghanyutkan engkau dalam kesesatanmu, akan tampak bahwa waktumu berakhir sudah dan kelicikanmu tidak akan ampuh lagi. Maka akan menjadi jelas bagimu siapa yang akan memiliki masa depan yang mulia. Engkau tidak mempunyai harapan akan pertolongan Allah, yang tidak engkau pikirkan.

Kepada-Nya engkau berbuat licik. Allah menunggu untuk menghadangmu, tetapi kesombonganmu membuat engkau jauh dari Dia.

Salam bagi orang yang mengikuti petunjuk.[110]

(Ahlulbaytku/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Ditulis Oleh : Unknown ~ Pada Minggu, 07 Mei 2017

Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel kami yang berjudul Sekilas Mengenai Contoh Lain. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar. Anda dipersilakan copy paste berita ini dengan mencantumkan url sumber : http://ahlulbaitnabisaw.blogspot.com/2017/05/sekilas-mengenai-contoh-lain.html

Posting Komentar

Commet Facebook Umum ABNS

 
Copyright © 2014 AHLUL BAIT NABI SAW Powered By AHLUL BAIT NABI SAW.