Terlintas di hatiku untuk menulis satu tajuk yang menduka-citakan kami dan memalukan tentang ahli agama yang senantiasa mencari aib Muslimin as salihin, terutama, mengenai upaya memburuk-burukkan orang-orang Syi’ah (pengikut risalah Muhammad dan ahlulbait penerus risalahnya) yang baik, pengikut Ahlul-Bait AS. Mereka tak ubahnya virus kejahatan yang berusaha untuk melakukan kerusakan di bumi. Mereka tidak hidup dengan jiwa yang bersih bersama golongan-golongan Islam yang hanif dan ikhlas tanpa dengki, dan menjamin hak-hak mereka.
Alih-alih menyebarkan kebajikan, mereka menaburkan fitnah dan kezaliman di kalangan barisan Muslimin untuk menyebarkan sebab-sebab kefasadan (fitnah dan kerusakan) bagi menangguk di air yang keruh, bagi menikmati kesenangan duniawi sebagaimana yang telah dilakukan oleh orang-orang sebelum mereka. Seolah-olah berpegang kepada mazhab Ahlul-Bait AS menurut pandangan mereka yang jahat, telah terkeluar daripada agama Islam (padahal ahlulbait lah pewaris Islam Muhammad yang sejati).
Oleh mereka, darahku pada masa itu menjadi halal untuk ditumpahkan dan penghormatan tidak ada lagi untukku.
Jikalau mereka kembali kepada pendapat yang betul dan berdiri di atas mazhab Ahlul-Bait AS, niscaya mereka mengetahui sesungguhnya Syi’ah berada di pihak yang hak dan benar. Sesungguhnya orang yang memperkuatkan mazhab ini adalah Nabi Muhammad SAWAW sendiri. Dan orang yang menetapkan dan menegakkan tiang-tiangnya ialah Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhah dan anak-anaknya (11 imam penerusnya) yang disucikan oleh Allah daripada kekotoran dan dosa (lihat tathir dan ayat mubahalah). Dialah yang menjaga mereka dari melakukan dosa kecil ataupun besar. Lantaran itu hadith mereka ialah hadith anak dari bapaknya dari datuknya dari Rasulullah SAWAW dari Jibril dari Allah SWT (ahlulbait adalah tali Allah atau hablullah yang menghubungkan langit dan bumi).
Begitulah Syi’ah telah mengambilnya dari tangan ke tangan, kebenaran dari kebenaran, di mana yang akhir dari mereka tidak membelakangi yang awal dari mereka. Adalah mengherankan sekali, justru orang yang benar itu dibunuh dan orang yang batil itu dilepaskan? Adakah orang yang berpegang kepada mazhab ini dicela? Dan orang yang beribadah menurut cara mereka dianggap sesat, ia dikafirkan dan dilontarkan dengan batu?
Adakah hartanya dirampas, anak-anaknya dibunuh dan semua manfaat ditegah untuknya? Adakah dikatakan kepadanya wahai penyembah berhala sedangkan dia menyembah Allah SWT dengan kebenaran dan keyakinan yang sanad-nya paling sahih dari Muhammad Rasulullah. Hatinya tersimpul kepada wilayah Allah, RasulNya dan para imam yang suci “Dan siapa yang mewalikan Allah, Rasu-lNya dan orang-orang yang beriman, maka sesungguhnya partai Allah yang mendapat kemenangan” (Surah al-Maidah (5): 56).
Tetapi sudah menjadi lumrah bahwa pendusta (kaum munafik) dimuliakan di dunia sementara orang yang benar dihina.
Lihatlah apa yang dilakukan oleh Bani Umayyah terhadap Rasul SAWAW, kepada itrahnya ahlulbait AS dan Syi’ah mereka yang terpilih. Abu Sufyan telah menentang Rasul SAWAW, Muawiyah menentang Amirul-Mukminin Ali Bin Abi Thalib AS, Yazid menentang Sayyid Syuhada Husain AS dan membantainya dengan keji di Karbala, Bani Marwan menentang Syi’ah yang baik dan berpegang pada Islam Muhammad yang sejati.
Begitulah keadaannya sehingga Allah memotong belakang mereka. Begitulah keadaannya di hari kami memilih mazhab Syi’ah. Berlakulah kiamat dan penentangan mereka terhadap kami.
Kami tidak mencela orang yang mempunyai akhlak seperti ini. Sebab itulah cara mereka dididik. Mereka menjadi tali barut Bani Umaiyyah dan antek-antek Bani Marwan. Pertalian yang rapat di antara satu sama lain di mana tidak ada perbedaan di antara akhir mereka dengan yang awal mereka (sebagaimana pertalian kami yang juga kuat kepada penerus Risalah Muhammad al Mustafa, yaitu para imam suci) sehingga tiba suatu hari orang yang zalim diberikan balasan dan orang yang dizalimi diselamatkan.
Kezaliman lebih dikenali oleh orang yang teguh menghadapinya. Dan itulah duka-nestapa para penentang dan pendengki ahlulbait Rasulullah Muhammad al Mustafa.
Sumber: Limadha Akhtartu Madhhab Ahlul-Bait AS karya Syeikh Muhammad Mar’i al-Amin al-Antaki [Edisi Pertama, Cetakan Halab, Syiria, 1402 H]
(Hapsarian/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)